Candi Brahu Mojokerto: Jejak Kejayaan Majapahit
Mojokerto, sebuah kota yang kaya akan sejarah, menyimpan banyak peninggalan arkeologi dari masa keemasan Kerajaan Majapahit. Salah satu situs yang paling menonjol adalah casino baccarat sebuah candi kuno yang terletak di kawasan arkeologi Trowulan. Dengan keunikan struktur dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, Candi Brahu menjadi saksi bisu kebesaran peradaban masa lalu yang masih bisa kita saksikan hingga hari ini.
Asal-usul dan Nama Candi Brahu
Candi Brahu diperkirakan dibangun pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi, jauh sebelum Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Nama "Brahu" diyakini berasal dari kata "Wanaru" atau "Warahu", sebuah nama biara Buddha yang disebut dalam Prasasti Alasantan yang ditemukan di sekitar wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh kuat agama Buddha dalam pembangunan dan fungsi awal candi ini.
Meskipun Kerajaan Majapahit lebih dikenal sebagai kerajaan bercorak Hindu, keberadaan Candi Brahu yang bercorak Buddha mencerminkan keragaman budaya dan keyakinan pada masa itu. Ini menjadi bukti nyata bahwa Mojokerto pernah menjadi pusat peradaban multikultural yang toleran dan maju.
Keunikan Arsitektur Candi Brahu
Berbeda dengan kebanyakan candi di Jawa Tengah yang terbuat dari batu andesit, Candi Brahu dibangun menggunakan batu bata merah, khas bangunan era Majapahit. Bangunannya berbentuk persegi panjang dengan tinggi mencapai 20 meter, dan memiliki struktur yang cukup utuh dibandingkan candi-candi lain di sekitarnya.
Tidak ditemukan arca atau relief yang mencolok pada bangunan ini, namun kesederhanaannya justru menjadi daya tarik tersendiri. Di bagian dalam candi terdapat ruangan kecil yang diduga dahulu digunakan sebagai tempat penyimpanan abu jenazah raja atau tokoh penting Majapahit. Hal ini dikuatkan oleh adanya laporan temuan abu pembakaran mayat saat penggalian dilakukan.
Fungsi dan Makna Candi
Menurut para arkeolog, Candi Brahu kemungkinan besar digunakan sebagai tempat pemujaan atau kremasi raja-raja Majapahit. Fungsinya sebagai tempat spiritual memperkuat anggapan bahwa candi ini memiliki peran penting dalam sistem kepercayaan masyarakat kuno.
Letaknya yang strategis di kawasan Trowulan, pusat Kerajaan Majapahit, juga menambah bobot sejarah Candi Brahu. Dari tempat ini, pengunjung dapat menyaksikan panorama dataran luas Mojokerto yang dahulunya menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan besar di Nusantara.
Candi Brahu Sebagai Destinasi Wisata Edukatif
Kini, Candi Brahu menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang ramai dikunjungi, baik oleh pelajar, akademisi, maupun wisatawan lokal dan mancanegara. Situs ini dikelola dengan cukup baik, dengan area taman yang bersih dan fasilitas penunjang yang memudahkan pengunjung mengenal lebih dekat warisan sejarah ini.
Candi Brahu juga sering dijadikan lokasi kegiatan budaya, seperti upacara spiritual, pertunjukan seni tradisional, hingga festival sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa warisan leluhur kita masih hidup dalam kesadaran masyarakat modern dan terus dirawat keberadaannya.
Eksplorasi ke Candi Brahu bukan sekadar melihat batu bata kuno, tetapi sebuah perjalanan menyusuri lorong waktu menuju masa kejayaan Majapahit. Candi ini mengajarkan kita bahwa warisan budaya tidak hanya untuk dikenang, tapi juga untuk dijaga, dihargai, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Sebagai bagian dari identitas nasional, Candi Brahu adalah simbol dari kebesaran budaya Indonesia yang tak lekang oleh zaman. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Mojokerto, sempatkanlah untuk menyapa masa lalu yang megah lewat kunjungan ke Candi Brahu.